Dalam optimalimasi otak kanan, sempoa memiliki efek
yang berkelanjutan. Efek pertama adalah peningkatan daya ingat numerik. Yang
kedua adalah peningkatan daya ingat dalam penataan ruang. Ketiga adalah
kemajuan dalam memecahkan masalah matematika umum yang diajarkan di sekolah
dasar, termasuk empat perhitungan aritmatika dasar dan masalah kata.
Efek pertama, peningkatan daya ingat numerik, dapat
ditunjukkan dengan meminta siswa mengingat tiga sampai sembilan digit nomor,
membacanya keras-keras dan menyebutkan angka tersebut secara lisan. Siswa yang
menguasai sempoa ditemukan lebih unggul dalam akurasi daya ingat mereka dan
mereka dapat menghafalkan jumlah digit lebih banyak dibanding siswa yang tidak
mempelajari sempoa pada usia yang sama. Hal ini dikarenakan siswa yang
mempelajari sempoa menempatkan angka-angka pada gambar sempoa di kepala mereka
saat mereka menghitung secara mental dengan menggunakan metode sempoa (mental
aritmatika sempoa). Pemanfaatan gambar sempoa memungkinkan siswa bahkan untuk
menghafal secara mundur. Hal ini mungkin terjadi karena penerapan prosedur yang
digunakan dalam metode mental aritmatika sempoa adalah untuk memecahkan tugas
hafalan.
Efek menguntungkan kedua adalah peningkatan daya ingat
dalam penataan ruang. Hal ini diperiksa dengan menugaskan siswa untuk menghapus
lokasi beberapa titik hitam kecil. Titik-titik ditempatkan pada titik
persimpangan yang berbeda dari kotak yang dibuat dengan tiga sampai lima baris
dalam vertikal maupun horizontal. Para siswa pertama melihat titik-titik selama
beberapa detik untuk menghafal lokasi mereka, kemudian mereka diminta untuk
menciptakan gambar yang sama dengan menempatkan titik-titik hitam pada kotak
kosong. Akibatnya, peserta yang mempelajari sempoa memiliki nilai yang lebih
tinggi dibandingkan yang tidak mempelajari sempoa. Pengaturan tata ruang dari
titik-titik tidak memiliki nilai angka yang sama pada papan sempoa. Namun, kita
bias berspekulasi bahwa pelatihan untuk mendapatkan gambar visual sempoa
memiliki efek membuat siswa peka terhadap penataan ruang.
Kemajuan dalam memecahkan masalah matematika umum.
Berikut tiga poin yang dikonfirmasi sebagai efek dari mempelajari sempoa dalam
memecahkan masalah matematika umum.
1.
Temuan
dari investigasi dengan siswa kelas tiga menunjukkan bahwa sekitar satu tahun
belajar sempoa memungkinkan siswa untuk mendapat nilai lebih tinggi
dibandingkan siswa yang tidak mempelajari sempoa pada masalah matematika
tertentu. Masalah-masalah matematika termasuk penambahan satu digit angka,
perkalian satu digit angka, penambahan multi-digit angka, pengurangan
multi-digit angka, masalah kata dalam penambahan dan pengurangan, dan mengisi angka
yang kosong (misalnya menyediakan angka yang hilang dalam persamaan berikut: _
- 7 = 27). Namun, tidak ada perbedaan yang ditemukan saat pemikiran konsep
termasuk di dalamnya, salah satunya ketika siswa diminta untuk mencari tahu
posisi digit. Meskipun pelajar sempoa yang pemula mendapat efek berkelanjutan
dalam memecahkan masalah matematika, namun pemahaman konsep tidak termasuk di
dalamnya.
Menurut analisis statistik, penambahan satu digit
angka merupakan yang paling terkena efek langsung dari mempelajari sempoa.
Perhitungan yang akurat dan cepat dari satu digit angka ditemukan mengarah ke
hasil yang lebih baik dalam multi-digit perhitungan matematika, yang
selanjutnya memberikan hasil yang lebih baik dalam masalahan kata dan mengisi
angka yang kosong. Kita bisa berspekulasi bahwa siswa memiliki lebih banyak
waktu untuk berpikir tentang masalah, dan karena itu dinilai lebih tinggi pada
tugas karena mereka membutuhkan sedikit waktu untuk bekerja di luar perhitungan
sederhana sebagai akibat dari latar belakang sempoa mereka.
2.
Pada
tingkat yang lebih tinggi, siswa ditemukan telah menerima efek yang lebih
signifikan dalam memecahkan beberapa jenis masalah matematika dibandingkan yang
tidak belajar. Masalah-masalah ini meliputi perbandingan ukuran angka,
perhitungan angka dengan beberapa pilihan jawaban yang diajukan, dan masalah
kata. Selain itu, efek positif terlihat, tidak hanya dalam masalah matematika
dengan bilangan bulat desimal, tetapi juga pada pecahan, terutama ketika
membutuhkan pemikiran yang lebih tinggi untuk memecahkannya.
Dalam pelatihan sempoa, tidak ada pecahan yang
terlibat, tapi efek berkelanjutan tersebut bahkan mempengaruhi pemecahan
masalah dalam pecahan. Para siswa yang mempelajari sempoa ditemukan telah
mengubah pecahan menjadi desimal, dalam rangka memecahkan masalah dengan
pecahan. Mengubah angka ke dalam bentuk yang mereka mengerti adalah yang terbaik.
3.
Sebagaimana
disebutkan di atas, siswa sempoa cenderung memecahkan masalah dalam bentuk
dimana mereka dapat memanfaatkan pengetahuan mereka tentang perhitungan sempoa
ketika dihadapkan dengan berbagai masalah matematika. Kecenderungan ini
ditunjukkan ketika siswa sempoa diberi masalah estimasi komputasi (seperti
sebuah tugas dimana siswa mengambil angka dengan digit terbesar). Dalam
memecahkan masalah ini, banyak peserta didik sempoa pertama-tama menghitung
seluruh masalah kemudian mengambil digit terbesar dari jawabannya.
Manfaat
mempelajari sempoa adalah untuk memperoleh kemampuan untuk menghitung secara
cepat dan akurat dengan mental (aritmatika sempoa).
Berdasarkan
hasil di atas, beberapa keuntungan dan karakteristik belajar sempoa terungkap.
Salah satu keuntungan dari mempelajari sempoa adalah bahwa peserta didik dapat
menghitung masalah matematika sederhana secara cepat dan akurat. Selain itu,
mereka memperoleh kemampuan melakukan perhitungan mental yang memanfaatkan
gambar sempoa, yang memungkinkan perhitungan cepat tanpa benar-benar
menggunakan sempoa.
Karakteristik
ini menunjukkan efek berkelanjutan yang positif pada solusi dari berbagai
masalah matematika. Di sisi lain, metode perhitungan menjadi tak bervariasi,
dan siswa cenderung kurang fleksibel dalam berpikir daripada cara-cara inovatif
untuk memecahkan masalah (seperti berpikir tentang arti perhitungan, atau
dengan cara lain untuk menyelesaikan masalah) menghasilkan efek negatif dalam
hal jumlah waktu yang diperlukan untuk memecahkan masalah ketika tujuan
utamanya adalah perhitungan cepat dan akurat. Sejak pelatihan sempoa terdiri
dari kinerja yang akurat dari prosedur sederhana, tidak ada alas an untuk
mengubah metode pendidikan sempoa tradisional.
Otak manusia
terdiri dari otak kanan dan otak kiri. Bentuk dari dua bagian yang sama, tetapi
perbedaan telah ditemukan dalam fungsinya. Otak kiri disebut juga sebagai otak
digital. Otak ini mengontrol manusia untuk membaca dan menulis, berhitung, dan
berpikir logis. Otak kanan disebut sebagai otak analog. Otak kanan mengontrol
akal tiga dimensi, kreativitas, dan indra artistik. Orang Jepang diperkirakan
berbicara bahasa Jepang dengan otak kiri mereka, dan ini memungkinkan otak kiri
mereka untuk menjadi lebih efisien. Di sisi lain, orang Barat memanfaatkan otak
kanan untuk bahasa mereka, sehingga otak kanan mereka biasanya lebih efisien.
Dalam mental aritmatika, manic-manik sempoa bermanipulasi di kepala mereka
untuk melaksanakan perhitungan. Hal ini telah menyebabkan kita berspekulasi
bahwa operasi ini efektif dalam pelatihan otak kanan atau otak analog. Berkat
perkembangan fisiologi otak dan mesin yang secara akurat dapat mengukur jumlah
aliran darah di otak, studi terbaru telah membuktikan bahwa metode sempoa
merupakan perhitungan mental yang sangat efektif dalam mengaktifkan otak kanan.
Hal ini menentang spekulasi kita sebelumnya.
Biasanya,
orang-orang menghitung dalam pikiran mereka menggunakan suara hati, seperti
dalam 100 – 7 = 93. Mereka menempatkan gagasan matematika dalam kata-kata. Di
sisi lain, pengguna sempoa hanya memvisualisasikan gambar sempoa di kepala
mereka. Mereka tidak mengganti gambar ke dalam kata-kata. Perbedaan ini dapat
dilihat jelas dalam EEG (electroencephalography).
Namun itu tidak
berarti bahwa belajar sempoa meningkatkan segala sesuatu tentang otak kanan
seperti seni dan musik. Yang penting adalah bahwa kemampuan untuk
memvisualisasikan dapat digunakan untuk pelajaran lain dan tingkah laku
seseorang. Beberapa ahli sempoa menggunakan kemampuan mereka untuk menghafal
seluruh halaman buku atau tahun dalam sejarah.
(translated from http://www.shuzan.jp/english/index.html )
(translated from http://www.shuzan.jp/english/index.html )
No comments:
Post a Comment